Tentu, ini adalah artikel mengenai sejarah dan legenda di balik Makam Ragasemangsang, sebuah peninggalan unik yang berdiri di tengah pusat keramaian Kota Purwokerto.
🗿 Makam Ragasemangsang: Misteri, Legenda, dan Penjaga Kota Purwokerto
Di tengah hiruk pikuk dan deru kendaraan Kota Purwokerto, tepat di persimpangan Jalan Ragasemangsang, Kelurahan Sokanegara, berdiri sebuah bangunan tua kecil yang menarik perhatian: Makam Ragasemangsang. Keberadaannya yang kokoh di tengah jalan raya menjadikannya situs cagar budaya sekaligus misteri abadi yang terus menghiasi wajah Banyumas.
Siapakah sosok yang dimakamkan di sana, dan mengapa makam ini begitu dihormati hingga tak tersentuh oleh pelebaran jalan?
Asal-usul Nama: "Tubuh yang Tergantung"
Nama "Ragasemangsang" sendiri berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Jawa:
Raga (badan atau tubuh)
Semangsang atau Temangsang (tergantung, menyangkut, atau tersangkut)
Secara harfiah, Ragasemangsang berarti "tubuh yang tergantung." Nama inilah yang menjadi kunci utama dari berbagai versi legenda yang melingkupinya.
Tiga Versi Utama Legenda Ragasemangsang
Karena minimnya catatan sejarah tertulis yang pasti, kisah Makam Ragasemangsang diwariskan melalui tradisi lisan dan terbagi dalam beberapa versi yang diyakini oleh masyarakat setempat:
1. Versi Tokoh Sakti dengan Aji Pancasona
Ini adalah versi yang paling populer dan dipercaya luas. Sosok yang dimakamkan adalah seorang tokoh sakti, sering disebut sebagai Kyai Ragasemangsang, yang konon memiliki ilmu kebal yang luar biasa, seperti Aji Pancasona.
Kesaktian dan Kelemahan: Berkat kesaktiannya, ia diyakini tidak akan mati selama bagian tubuhnya menyentuh tanah. Ia hanya bisa ditaklukkan jika tubuhnya dipotong-potong dan digantung, memastikan tidak ada bagian yang menyentuh bumi.
Kekalahan dan Penggantungan: Dalam sebuah pertarungan, baik dengan tokoh bernama Kyai Pekih (versi yang menyebut Ragasemangsang adalah tokoh antagonis) atau musuh lainnya, tubuhnya berhasil dikalahkan dan digantung di sebuah pohon beringin. Lokasi makam saat ini dipercaya berada tepat di bawah atau di dekat pohon tempat jasadnya digantung.
2. Versi Pejuang Kemerdekaan
Versi lain menyebutkan bahwa Makam Ragasemangsang adalah tempat peristirahatan terakhir seorang pejuang kemerdekaan pada masa penjajahan Belanda.
Jasad yang Tersangkut: Pejuang tersebut gugur dalam pertempuran dan jasadnya ditemukan tersangkut (temangsang) di pohon beringin besar di sekitar area tersebut.
Penghormatan: Jasadnya kemudian dimakamkan di lokasi tersebut sebagai bentuk penghormatan atas perjuangannya, dan nama "Ragasemangsang" diberikan sesuai dengan cara jasadnya ditemukan.
3. Versi Lokasi Petilasan Kyai Pekih
Beberapa narasi lokal menyebutkan bahwa makam yang ada di tengah jalan itu sebenarnya adalah makam atau petilasan (tempat yang pernah disinggahi) dari Kyai Pekih, tokoh yang berhasil mengalahkan Ragasemangsang. Namun, versi ini kurang dominan dibandingkan dua versi lainnya.
Makam yang Gagal Dipindahkan
Makam Ragasemangsang menjadi unik karena lokasinya yang berada persis di tengah persimpangan jalan, menjadikannya salah satu artefak sejarah yang paling mencolok di Purwokerto.
Dalam upaya pengembangan tata kota dan pelebaran jalan, Pemerintah Daerah dikabarkan telah beberapa kali berencana memindahkan makam ini. Namun, upaya-upaya tersebut selalu gagal karena berbagai alasan, termasuk:
Perlawanan Masyarakat: Adanya penolakan dan keberatan dari masyarakat dan peziarah yang sangat menghormati makam tersebut.
Mitos Mistis: Konon, setiap kali ada rencana pemindahan atau upaya pembongkaran, selalu terjadi kejadian aneh atau kecelakaan yang menimpa para pekerja, menguatkan keyakinan bahwa Makam Ragasemangsang memiliki daya magis dan harus dijaga di tempatnya semula.
Ragasemangsang Hari Ini
Hingga kini, Makam Ragasemangsang berfungsi sebagai situs ziarah yang ramai dikunjungi, terutama pada malam Jumat Kliwon. Masyarakat lokal dan peziarah dari luar daerah datang untuk berdo'a, bertawasul, atau melakukan ritual tertentu sebagai bentuk penghormatan dan upaya ngalap berkah (mencari berkah).
Makam Ragasemangsang bukan hanya sekadar kuburan di tengah jalan; ia adalah simbol:
Keterkaitan Sejarah dan Mitos: Bukti bagaimana sejarah, legenda, dan kepercayaan spiritual hidup berdampingan di tengah modernitas kota.
Penjaga Kota: Banyak yang meyakini bahwa makam ini adalah penjaga gaib yang melindungi Purwokerto dan sekitarnya dari bahaya.
Sebagai warisan budaya yang tak lekang oleh waktu, Makam Ragasemangsang tetap berdiri tegak, menjadi saksi bisu perkembangan Purwokerto sekaligus pengingat akan kisah-kisah sakti masa lampau yang tak akan pernah hilang.

